Bumi merupakan planet yang memiliki julukan planet biru. Hal ini tidak lepas dari keberadaan sumber daya air di bumi, baik di lautan ataupun di daratan yang menimbulkan warna biru dari kejauhan. Pelestarian sumber daya air merupakan salah satu isu yang penting dewasa ini. Bagaimana sebenarnya air dapat dilestarikan?

Berikut ini upaya SMAN 6 Yogyakarta dalam melestarikan sumber daya air

  1. Pemanen Air Hujan

Memanen air hujan merupakan salah satu metode konservasi air yang dapat dilakukan oleh SMAN 6 yogyakarta. Upaya konservasi air memerlukan komitmen dari semua pihak terhadap isu keberlanjutan air. Apabila memanen air hujan dipraktikkan secara berkesinambungan akan dapat membantu memelihara keberlanjutan air dan keberlanjutan lingkungan sebagai pendukung peri-kehidupan generasi sekarang dan yang akan datang. Minimal Pemanen air hujan di sekolah diupayakan sebagai pembelajaran siswa mencintai air dan mamnfaatkan air secara arif dan bijaksana.

Pemanen air hujan di SMAN 6 Yogyakarta di gunakan untuk wudhu, menyiram tanaman, dan mencuci tangan dari wastafel.

  • Limbah Cuci Tangan

Sekolah  Adiwiyata  diharapkan  menjadi  stimulus  yang  tepat  dalam  menumbuhkan perilaku konsumsi berwawasan lingkungan pada warga sekolah. Limbah merupakan hasil buangan yang tidak digunakan lagi. Pemanfaatan limbah air cuci tangan di SMAN 6 Yogyakarta bertujuan untuk memanfaatkan limbah air untuk merawat tanaman yang berada di di depan kelas. Cara memanfaatkan limbah air cuci tangan dengan menyambungkan air limbah dari wastafel cuci tangan atas, kemudian dihubungkan dengan pipa paralon ke pot gantung di depan kelas untuk menyiram tanaman dan merawat tanaman.

  • Limbah Air Wudhu

Pemanfaatan limbah air wudhu merupakan salah satu menghemat air yang dilakukan oleh SMAN 6 Yogyakarta. Air wudhu yang digunakan dari mushola atas (Mushola Al mukhlisin) mengalir ke bawah melalui filter yang telah dipersiapkan. Akhir dari limbah air wudhu ini digunakan untuk mengairi kolam ikan di bawah .

  • Sumur Resapan

Salah satu upaya untuk melestarikan air tanah adalah dengan membuat sumur resapan yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung dan menyimpan curahan air hujan yang dapat menambah kandungan air tanah, sehingga jumlah air hujan yang meresap kedalam tanah bertambah banyak, akibatnya jumlah air limpasan hujan berkurang. SMAN 6 Yogyakarta membuat banyak sumur resapan sebagai tempat menyimpan air hujan yang banyak sehingga ketika musim kemarau air akan tetap mengalir karena banyak cadangan tersimpan di tanah.

  • Biopori

Lubang biopori merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. SMAN 6 Yogyakarta mempunyai serratus lebih lubang biopori yang tersebar di halaman, taman sekolah. Selain menyerap air biopori juga dipakai sebagai tempat mengolah kompos dari sisa-sisa sampah organik

  • Mesin Kangen Water Penghasil Air Minum

SMAN 6 Yogyakarta memanfaatkan air bersih dari sumur untuk membuat air minum yang bisa dikonsumsi oleh warga sekolah. Setiap kelas di SMAN 6 Yogyakarta diberi fasilitas gallon kangen water sehingga para siswa cukup membawa tumbler dari rumah. Setiap bulan sekali puskesmas datang untuk mengambil sampel air minum sehingga bisa dipastikan air minumnya bersih dari bakteri.

Dari mesin kangen water ini sekolah membuat handsanitizer (hypochiorous Acid) produk ramah lingkungan dengan ph 2,5.

Dokumentasi Pribadi: siswa mengambil tumpukan daun kering yang berada di sekitar saluran biopori
Dokumentasi Pribadi: pemanfaatan air olahan yang berasal dari sumber air di sekolah untuk air minum di setiap kelas
Dokumentasi Pribadi: saluran biopori
Dokumentasi Pribadi: tangki air untuk pemanen air hujan
Dokumentasi Pribadi: olahan air dari sumber air di sekolah untuk air minum warga sekolah
Dokumentasi Pribadi: saluran pemanfaatan limbah air wudhu untuk menyiram tanaman
Dokumentasi Pribadi: saluran pemanfaatan limbah air cuci tangan untuk menyiram tanaman
dokumentasi pribadi: mesin kangen water untuk pengelolaan air minum

You may also like

Leave a Comment