Adiwiyata masuk di kepramukaan memang sudah lama diterapkan. Setiap tahun pasti ada materi seperti TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan setiap siswa diminta untuk belajar tentang manfaat, pengertian, dan cara membuat TOGA. Siswa diberi jangka waktu dari pemberian materi hingga waktu pengumpulan untuk mengembangkan TOGA-nya sendiri.
Siswa mendokumentasikan perkembangan TOGA-nya yang dibagi menjadi 3 tahap. Tahapan yang pertama merupakan saat penanaman dilakukan, lalu dilanjutkan dengan perkembangan tanaman, dan hasil akhir tanaman. Siswa melakukan seluruh tahapan dari rumah dan didokumentasikan mandiri dengan seragam pramuka lengkap setiap latihan rutin sesuai jangka waktu yang diberikan.
“Penugasan TOGA sudah masuk ke dalam pembelajaran pramuka. Jadi, di semester satu dan semester dua akan ada penugasan tersebut. Siswa diharapkan membuat TOGA-nya sendiri dan tidak membeli. Siswa diberi waktu dari akhir September sampai akhir November, lalu TOGA akan dinilai dan dikumpulkan di sekolah,” kata Ibu Nur Ani Rosmadi
“Untuk kebersihan lingkungan dan sebagainya itu kalau di pramuka ada kegiatan dimana kita dipanggil untuk membersihkan daerah-daerah seperti Ambarbinangun dan Babarsari, itu memang sudah menjadi rutinitas kegiatan adiwiyata dalam kepramukaan,” lanjut Ibu Nur Ani Rosmadi sebagai Pembina Pramuka di SMAN 6 Yogyakarta
Pada tanggal 19 Maret 2021 sampai dengan 21 Maret 2021 dilaksanakan Kemah Soedikar Virtual Adiwiyata 2021 (KESATRIA 2021) yang dipanitiai oleh Dewan Ambalan SOEDIKAR dari rumah masing-masing siswa yang berisikan materi-materi berkaitan dengan adiwiyata. Kemah virtual diisi dengan berbagai kegiatan seperti kerja bakti, konservasi air, dan perawatan TOGA
Kegiatan Kemah Soedikar Virtual Adiwiyata 2021 (KESATRIA 2021) diawali dengan registrasi menggunakan Google Form lalu dilanjutkan dengan pendirian tenda di rumah masing-masing siswa. Siswa diminta untuk mendokumentasikan kegiatan perawatan TOGA, konservasi air, dan kerja bakti di lingkungan sekitar sekaligus JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik) yang lalu dibagikan ke media sosial Instagram pada hari pertama. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama pada masa pandemi.
Kemah virtual hari kedua diawali dengan upacara pembukaan oleh Pembina di Aula SMAN 6 Yogyakarta dengan perwakilan dua siswa dan peserta lainnya menghadiri melalui Zoom Meeting. Acara dilanjutkan dengan kegiatan Jelajah Dunia dengan bantuan Google Maps, Google Form, dan Google Meet. Selanjutnya, terdapat kegiatan Asah Terampil dengan tiga orang perwakilan dari tiap sangga dengan bantuan Zoom Meeting dan Google Form. Acara terakhir pada hari kedua yaitu webinar “Adiwiyata Era Baru” yang dilakukan melalui Zoom Meeting
Pada hari terakhir, kegiatan diawali dengan apel pagi dan olahraga yang diikuti oleh perwakilan dua orang siswa setiap sangga melalui Zoom Meeting. Acara dilanjutkan dengan webinar “Leadership at Pandemic” yang diikuti oleh seluruh siswa melalui Zoom Meeting. Acara selanjutnya adalah pentas seni yang disiarkan melalui live streaming YouTube. Kemah virtual berlangsung selama tiga hari dan ditutup dengan upacara penutupan.
“Pada ekstrakulikuler pramuka juga diadakan praktik filtrasi air oleh siswa yang dilakukan setiap sangga dalam salah satu pertemuan latihan rutin.” Ucap Ibu Nur Ani Rosmadi selaku salah satu pembina pramuka di SMAN 6 Yogyakarta. Hasil dari pembuatan filtrasi air didokumentasikan dan dibagikan ke media sosial Instagram. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang cara melakukan penjernihan air dengan menggunakan berbagai bahan dari alam.
Pada kegiatan ekstrakulikuler pramuka juga terdapat kegiatan komposting yaitu pembuatan kompos dari bahan-bahan organik seperti daun kering dan sampah rumah tangga lainnya yang ditambahkan tanah dan air.
“Tujuan dari berbagai kegiatan adiwiyata di kepramukaan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pramuka yaitu mengamalkan janji pramuka Tri Satya dan Dasa Dharma khususnya nomor dua yaitu “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Selain itu, pramuka adalah pembentukan karakter yaitu dengan melakukan pengamalan-pengamalan peri kehidupan baik di masyarakat dan alam sekitar,” pungkas Ibu Nur Ani Rosmadi.